JATAYU Social Gear's Headline

Kamis, 06 Januari 2011

Rokok dan Inhalasia

Rokok

Rokok adalah hasil olahan tembakau terbungkus, termasuk cerutu atau bentuk lainnya yang dihasilkan dari tanaman Nicotiana tabacum, Nicotiana rustica dan species lainnya atau sintetisnya yang mengandung nikotin dan tar dengan atau tanpa bahan tambahan. Nikotin adalah zat atau senyawa pirrolidin yang terdapat dalam Nicotiana tabacum, Nicotiana rustica, dan species lainnya atau sintetisnya yang bersifat adiktif dan dapat mengakibatkan ketergantungan. Kadar kandungan nikotin dan tar pada setiap batang rokok yang beredar di wilayah Indonesia tidak boleh melebihi kadar kandungan nikotin 1.a mg dan kadar kandungan tar 20 mg (PP No. 81 Tahun 1999).

Rokok ibarat pabrik bahan kimia. Dalam satu batang rokok yang dihisap, terdapat sekitar 4000 jenis zat kimia berupa partikel dan gas yang dikeluarkan, diantaranya adalah nikotin (menyebabkan ketagihan dan penyakit jantung); tar (terdiri dari banyak bahan kimia berbahaya bagi sel-sel tubuh); zat karsinogenik (zat-zat pemicu kanker); karbon dioksida dan karbon monoksida yang menjadi racun bagi tubuh.


Inhalasia

Inhalasia adalah salah satu jenis solvent atau sering disebut dengan uap gas biasa digunakan dengan cara dihirup. Zat adiktif yang satu ini legal dan bisa diperoleh di mana-mana karena dijual untuk keperluan lain dan bukan khusus untuk dihirup (Contoh : lem besi, bensin, pelarut, pengharum ruangan, dan lain-lain). Biasanya mereka yang memakai zat adiktif ini adalah orang yang hanya mau mencoba, berasal dari kalangan bawah dan sering ditemukan pada usia di bawah umur.

Cara kerja solvent adalah memengaruhi susunan saraf pusat atau otak. Ciri-ciri orang yang keracunan karena pemakaian solvent yaitu merasa gembira, agresivitas, emosi yang tidak stabil, gangguan daya ingatan, halusinasi ringan, bicara cadel, pusing, dan sebagainya.

Yang termasuk dalam golongan Inhalasia yaitu :


  1. Hidrokarbon alifatis dan solvent termasuk Toluen (yang terdapat dalam perekat/lem, pelumas, bensin, aerosol, dan semir sepatu); Benzena; Silena; Stirena (terdapat dalam perekat, pelumas, bensin).

  2. Halogen hidrokarbon termasuk Trichloretilena; Tetrachloretilena; Trichloretana dan Methylen Chlorida (terdapat dalam minyak pelumas); Chloroform; Halotana; Trichloro Fluoromethana dan Dichiorotetrafluoromethana (terdapat dalam freon, pendingin ruangan, dan lemari es).

  3. Nitrit alifatis meliputi Amilnitrit; Isobutilnitrit dan Butilnitrit (semuanya terdapat dalam pengharum ruangan).

  4. Keton meliputi Aseton (penghapus kutek); Cyclohexanon; Methyletyl Keton; Methylisobuthyl Keton dan Methyamil Keton.

Tidak ada komentar: