JATAYU Social Gear's Headline

Jumat, 31 Desember 2010

Narkotika Golongan III

Narkotika yang termasuk golongan III adalah Narkotika yang berkhasiat untuk pengobatan dan banyak digunakan dalam terapi dan/atau tujuan pengembangan ilmu pengetahuan serat mempunyai potensi ringan mengakibatkan ketergantunagn.

Contoh :

  1. Kodeina

  2. Etil Morfina (dionina)

Kamis, 30 Desember 2010

Narkotika Golongan II

Narkotika yang termasuk golongan II adalah Narkotika yang berkhasiat untuk pengobatan yang digunakan sebagai pilihan terakhir dan dapat digunakan dalam terapi dan/atau untuk tujuan pengembangan ilmu pengetahuan serta mempunyai potensi tinggi mengakibatkan ketergantungan.

Contoh :

  1. Morfina

  2. Fentanil

  3. Petidina

Rabu, 29 Desember 2010

Narkotika Golongan I

Narkotika yang termasuk golongan I adalah Narkotika yang hanya digunakan untuk tujuan pengembangan ilmu pengetahuan dan tidak digunakan dalam terapi, serta mempunyai potensi sangat tinggi mengakibatkan ketergantungan.

Contoh :

  1. Tanaman Opium (Papaversornniferum L)

  2. Tanaman Koka (Erythroxylon coca)

  3. Tanaman Ganja (Cannabis sativa)

  4. Heroina

  5. T.H.C. (Tetra Hydro Cannabinol)

Selasa, 28 Desember 2010

Inilah Dampak Ganja Bagi Remaja


  1. Memakai ganja adalah perbuatan melanggar hukum. Anda akan sulit mendapatkan pekerjaan jika pernah dihukum.

  2. Ganja sangat berbahaya. Menghisap ganja meningkatkan resiko kanker dan kerusakan paru-paru. Juga menyebabkan panik, cemas, dan ”parno” (perasaan yang seperti dikejar orang).

  3. Ganja mengurangi kemampuan melakukan aktivitas. Khususnya yang membutuhkan koordinasi dan konsentrasi, seperti olah gara, menari, latihan drama, dan belajar.

  4. Memakai ganja mengurangi penilaian orang lain terhadap diri anda. Coba pikir jika kamu berpakaian rapi lalu ada ganja di tanganmu, apa yang bisa anda lakukan?

  5. Ganja membatasi diri anda. Ganja mengganggu sekolah anda, hubungan anda dengan keluarga dan kehidupan sosial anda.

  6. Ganja mengganggu cara berfikir dan menilai sesuatu. Hal ini sangat mengundang resiko, seperti kecelakaan, dan kekerasan.

  7. Menghisap ganja tidak menjadikan anda keren (cool). Justru sebaliknya, penampilan anda lusuh!

  8. Ganja menyebabkan ketergantungan. Anda merasa selalu membutuhkan ganja, dan sulit melepaskan diri darinya.

  9. Menghisap ganja bukan menyelesaikan masalah. Ganja tidak akan menyelesaikan masalah, bahkan masalah akan lebih berat, karena anda tidak berusaha mencari penyelesaiannya. Bicarakan masalah anda dengan orang lain yang anda percayai. Jangan percaya kepada orang yang berkata, bahwa ganja tidak berbahaya atau akan menjadikan hidupmu lebih baik.

  10. Tidak semua orang memakai ganja. Anda tidak membutuhkannya. Jika anda berpikir semua orang memakai ganja, kamu keliru di Amerika Serikat lebih dari 80% remaja 12-17 tahun belum pernah memakai ganja. Ganja tidak menjadikan anda bahagia, popular atau dewasa.


Sumber : “Buku ADVOKASI PENCEGAHAN PENYALAHGUNAAN NARKOBA, BNN-RI 2009”.

Senin, 27 Desember 2010

Upaya-Upaya Yang Telah Dilakukan Untuk Memberantas Narkoba

Menyikapi maraknya penyalahgunan dan peredaran gelap Narkoba, Polri sebaai alat negara , penegak hukum, pelindung, pengayom, dan pelayan masyarakat telah berupaya melakukan tindakan penanggulangan, pencegahan, dan pemberantasan peredaran Narkoba melalui tindakan-tindakan dengan rincian sebagai berikut :

  1. Penanggulangan Narkoba Secara Pre-Emtif

  2. Penanggulangan Narkoba Secara Preventif

  3. Penanggulangan Narkoba Dengan Tindakan Gakkum

  4. Treatment dan Rehabilitasi

Minggu, 26 Desember 2010

Treatment dan Rehabilitasi

Kegiatan tersebut dilakukan sebagai tindak lanjut penanggulangan penyalahgunaan Narkoba sebagai aktualisasi peran Polri sebagai pelindung, pengayom, dan pelayan masyarakat dengan melibatkan beberapa departemen, dinas, instansi, dan yayasan-yayasan ataupun lembaga sosial kemasyarakatan, baik sebagai partner maupun sebagai pelaksana seperti : Departemen Kesehatan dalam hal ini Rumah Sakit rujukan untuk korban penyalahgunaan narkoba, Departemen Dalam Negeri dalam hal ini pemerintah Propinsi/Kabupaten (Dinas Sosial/Panti Rehabilitasi dan Sosial) dan yayasan-yayasan yang melaksanakan treatment dan rehabilitasi korban penyalahgunaan narkoba.

Sabtu, 25 Desember 2010

Penanggulangan Secara Gakkum

Tindakan tersebut dilakukan guna mengungkap sindikat peredaran Narkoba dengan melakukan upaya penindakan dan penegakan hukum terhadap ancaman faktual yang telah terjadi dengan sanksi yang tegas dan konsisten sehingga dapat membuat jera para pelaku penyalahgunaan dan peredaran gelap Narkoba dengan langkah-langkah sebagai berikut :


  1. Melakukan penangkapan terhadap seorang maupun sekelompok orang yang diduga sebagai pengedar maupun pemakai baik yang diketahui sendiri maupun informasi dari masyarakat.

  2. Tersangka tersebut ditangani untuk mengungkap jaringan dan latar belakang pelaku agar dapat menangkap aktor yang paling berperan dalam peredaran Narkoba tersebut.

  3. Melakukan penahanan terhadap setiap tersangka yang sedang disidik hingga diajukan ke penuntut umum dengan mengembangkan kasus yang telah disidik dan tidak memberikan penangguhan penahanan.

  4. Melakukan Gelar Perkara terhadap kasus yang sulit pembuktiannya dengan melibatkan CJS (Polri, JPU, dan PN) untuk membangun persepsi yang sama terhadap kasus yang sedang disidik guna kelancaran proses penyidikan yang sedang dilaksanakan.

  5. Melakukan koordinasi dengan Badan POM, Laboratorium Forensik maupun instansi terkait dalam rangka pemeriksaan laboratorium untuk setiap barang yang ditemukan.

Jumat, 24 Desember 2010

Penanggulangan Secara Preventif

Tindakan ini dilakukan untuk mencegah terjadinya penyalahgunaan dan peredaran gelap Narkoba melalui pengendalian dan pengawasan jalur resmi serta pengawasan langsung terhadap jalur-jalur peredaran gelap Narkoba dengan langkah-langkah sebagai berikut :

  1. Melakukan kegiatan intelegen untuk memperleh informasi lengkap tentang distribusi Narkoba, mengungkap jaringan peredaran, mengumpulkan informasi, mengawasi keterlibatan anggota dan monitor kegiatan penegak hukum oleh aparat CIS (Polri, JPU, dan PN).

  2. Melakukan razia di tempat-tempat umum baik di jalan, diskotek, kafe, dan tempat hiburan lainnya yang diperkirakan sebagai tempat peredaran gelap Narkoba.

  3. Bekerja sama dengan kantor imigrasi untuk melakukan pengawasan yang ketat terhadap penumpang dan barang yang keluar/masuk bandara.

  4. Melakukan koordinasi dengan depateman kesehatan dan Badan POM guna mengetahui perkembangan peredaran gelap Narkoba maupun distribusi legal Narkoba yang lain.

  5. Bekerja sama dengan aparat pemerintahan sampai tingkat RT untuk melakukan monitoring di wilayahnya yang dimungkinkan ada tempat-tempat yang mencurigakan sebagai tempat penampungan produksi maupun sasaran peredaran Narkoba.

Kamis, 23 Desember 2010

Kode Etik Pecinta Alam Indonesia

Pecinta Alam Indonesia sadar bahwa alam beserta isinya adalah

ciptaan Tuhan Yang Maha Esa


Pecinta Alam Indonesia adalah bagian dari masyarakat

Indonesia sadar akan tanggung jawab kepada Tuhan, bangsa, dan

tanah air



Pecinta Alam Indonesia sadar bahwa pecinta alam adalah sebagian

dari makhluk yang mencintai alam sebagai anugerah yang Mahakuasa

Sesuai dengan hakekat di atas, kami dengan kesadaran

menyatakan :


  1. Mengabdi kepada Tuhan Yang Maha Esa

  2. Memelihara alam beserta isinya serta menggunakan sumber alam

    sesuai dengan kebutuhannya

  3. Mengabdi kepada bangsa dan tanah air

  4. Menghormati tata kehidupan yang berlaku pada masyarakat

    sekitar serta menghargai manusia dan kerabatnya

  5. Berusaha mempererat tali persaudaraan antara pecinta alam

    sesuai dengan azas pecinta alam

  6. Berusaha saling membantu serta menghargai dalam pelaksanaan

    pengabdian terhadap Tuhan, bangsa dan tanah air


  7. Selesai




Disyahkan bersama dalam

Gladian Nasional ke-4

Ujung Pandang, 19

Sekilas Tentang Wanadri


Wanadri (Perhimpunan Penempuh Rimba dan Pendaki Gunung) , Merupakan Organisasi tertua yang bergerak dalam kegiatan alam bebas. Wanadri mempunyai sekretariat di kota Bandung. Wanadri berdiri tahun 1964, tahun yang sama dengan tahun lahirnya Mapala UI.


Sejarah Singkat

Gagasan untuk mendirikan Perhimpunan Penempuh Rimba dan Pendaki Gunung Wanadri dicetuskan oleh sekelompok pemuda yang sebagian besar adalah bekas pandu pada bulan Januari 1964. Perhimpunan ini kemudian diresmikan pada tanggal 16 Mei 1964. Wanadri terdiri dari sekelompok orang yang mencintai kehidupan di alam bebas. Wanadri lebih jauh lagi merupakan masyarakat tersendiri, yang memiliki aturan dan norma baik tertulis maupun tidak, namun semua itu berlaku dan dihormati.


Keorganisasian

Nama Wanadri berasal dari bahasa Sansekerta. Wana berarti hutan dan adri itu gunung. Wanadri berarti gunung di tengah-tengah hutan.Visinya berdasar AD/ART adalah menajadi organisasi pendidikan untuk mendidik manusia, khususnya anggotanaya untuk mempunyai nilai-nilai yang terkandung dalam hakekat dan janji Wanadri.Tujuan Wanadri Membentuk manusia yang mandiri, ulet, tabah. Mendidik anggotanya menjadi manusia Pancasilais sejati, percaya pada kekuatan sendiri.


Keanggotaan

Sifat keanggotaan dalam Wanadri ada dua, yaitu (1) Anggota biasa, yang telah mengikuti pendidikan dasar dan program lain hingga punya nomor pokok. (2) Anggota luar biasa, yang terjadi dari (a) Anggota kehormatan, (b) Anggota pelindung, (c) Tenaga ahli, dan (d) Donatur.


Syarat Manjadi Anggota

Syarat bagi seseorang untuk menjadi anggota Wanadri, Pertama harus mengikuti Pendidikan Dasar Wanadri (PDW) selama 1 bulan, kemudian memasuki masa anggota muda (AMW) selama kurang lebih satu tahun. Selama masa ini, AMW menjalankan kewajiban-kewajiban tertentu, yang termasuk dalam program Mamud seperti mentoring, perjalanan-perjalanan kecil, mengikuti sekolah-sekolah lanjutan tebing, ORAD, SAR, Jurnalistik, disamping magang pada Dewan Pengurus serta Badan Otonom yang lain.


Pendidikan Wanadri

Sebagai organisasi pendidikan, Wanadri menyelenggarakan pendidikan alam terbuka baik untuk anggota maupun untuk masyarakat sekitar.

  1. Pendidikan Dasar Wanadri

  2. Sekolah Pendaki Gunung Wanadri

  3. Sekolah Search and Rescue Wanadri

  4. Sekolah Pelatih Wanadri

  5. Sekolah Jurnalistik Wanadri

  6. Sekolah ORAD Wanadri

  7. Sekolah Tebing Terjal Wanadri

  8. Pengajaran dan Pelatihan Wanadri



Janji Wanandri

Demi kehormatanku aku berjanji akan bersungguh-sungguh :

  1. Menjalankan kewajibanku terhadap Tuhan, Tanah air dan Undang–undang Negara

  2. Berjiwa patriot Pancasilais sejati, berani berkorban demi keadilan dan kebenaran

  3. Menjunjung tinggi nama baik dan derajat perhimpunan serta mentaati segala peraturannya

  4. Bertindak sopan dan hormat terhadap sesama manusia dan bersikap setia kawan terhadap sesama anggota – anggota perhimpunan


Hakikat Wanadri


  1. Wanadri itu mengembara dan menempuh daerah–daerah demi kepentingan tanah air dan ilmu pengetahuan.

  2. Wanadri itu sanggup menolong sesama hidup setiap waktu.

  3. Wanadri itu sahabat sesama manusia dan saudara bagi tiap–tiap Wanadri lainnya.

  4. Wanadri itu sabar dan riang gembira dalam menghadapi segala persoalan.

  5. Wanadri itu taat dan hormat pada adat istiadat dan peraturan daerah yang dilalui.

  6. Wanadri itu ramah dan bersikap bersahabat kepada penduduk setempat yang dilalui.

  7. Wanadri itu wajib menjaga keutuhan alam dan seluruh isinya.

Bagi anda yang berminat menjadi anggota Wanadri, silakan daftar di sini!
Silakan klik di sini untuk mengisi formulir pendaftaran online Wanadri!

Penanggulangan Narkoba Secara Pre-Emtif

Tindakan pre-emtif dilakukan dengan melakukan kegiatan edukatif untuk menghilangkan faktor peluang dan pendorong kejahatan Narkoba dengan upaya-upaya sebagai berikut :


  1. Upaya pre-emtif dengan melakukan kegiatan pembinaan dan pengembangan lingkungan masyarakat bebas Narkoba dengan sasaran masyarakat umum, pelajar, mahasiswa, ormas-ormas, dan lain-lain.

  2. Upaya informasi dan edukasi prevensi dengan peningkatan pemahaman dan kesadaran masyarakat akan bahaya akibat penyalahgunaan Narkoba oleh masyarakat baik individu/keluarga maupun masarakat lingkungan dengan cara sosialisasi, membentuk team penyuluh, buletin dan menyelenggarakan dialog-dialog tentang bahaya penyalahgunaaan Narkoba.

  3. Upaya pemberdayaan masyarakat dengan membangun daya tangkal masyaakat dengan mendorong dan memotivasi serta membangkitkan kesadaran akan potensi yang dimiliki oleh seseorang dengan membentuk kelompok-kelompok anti Narkoba baik di lingkungan kerja maupun di lingkungan pemukiman masyarakat, membangun kerja sama dengan instansi-instansi pemerintah, masyarakat, swasta, yayasan dan lain-lain. Untuk melakukan kegiatan penyuluhan, ceramah, sarasehan dan kegiatan lain yang positif.

Rabu, 22 Desember 2010

Materi Pemrograman Berorientasi Objek

Sebelumnya mohon maaf bagi para pembaca, postingan ini agak Out Of Topic dari bahasan Blog ini dikarenakan postingan ini khusus saya tujukan bagi pren-pren dari STMIK Jend. A. Yani untuk download materi kuliah Pemrograman Berorientasi Objek.

Ini link-nya : Bag7

Terima kasih. Semoga bermanfaat.
:)

Selasa, 21 Desember 2010

Usaha Pencegahan HIV/AIDS

  1. Meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa.

  2. Berperilaku seksual yang halal dan sehat.

  3. Berhati-hati dalam menggunakan barang-barang yang hendak bersinggungan dengan produk-produk darah (misal, jarum suntik dan/atau alat-alat tusuk lain termasuk pisau cukur) jangan sampai terinfeksi HIV.

  4. Bagi yang belum menikah dianjurkan untuk tidak melakukan hubunan seksual (ABSTINESIA).

  5. Setia pada satu pasangan yang tidak terinveksi HIV.

  6. Hindari perilaku seksual beresiko.

  7. Hindari penggunaan jarum suntik secara bergantian dan tidak steril.

  8. Jauhkan diri dan keluarga anda dari NARKOBA.

  9. Sediakan sabun yang cukup banyak jika anda tipe orang yang memiliki nafsu seksual tinggi (man only).


HINDARKAN ANDA DAN KELUARGA DARI BAHAYA NARKOBA DAN HIV/AIDS!
HIV/AIDS, NO!
PRESTASI, YES!

Beberapa Alasan Mengapa HIV/AIDS Harus Diwaspadai


  1. AIDS menghancurkan sistem kekebalan tubuh ODHA (Orang Dengan HIV/AIDS) sehingga penyakit lain yang masuk kemudian akan dengan mudah menyebabkan penderitaan parah hingga kematian dengan cepat.

  2. Sampai saat ini belum ada obat penyembuh yang menjanjikan ataupun vaksin pencegahnya.

  3. HIV/AIDS bisa menyerang siapa saja tanpa mengenal perbedaan warna kulit, jenis kelamin, usia, suku, ras, agama, dan sebagainya.

  4. Laju penyebarannya sangat cepat dan sebagian besar penularannya terjadi melalui hubungan seksual yang menyimpang, sehingga cukup sulit pemberantasannya.

Pelajar dan Mahasiswa Dalam Pencegahan HIV/AIDS

Saat sekarang ini , jika kita mendengar kata HIV/AIDS maka seperti momok yang mengerikan. Padahal jika dipahami secara logis, HIV/AIDS bisa dicegah dengan cara yang cukup mudah. Bagaimana cara menghindari HIV/AIDS?

Prevalensi HIV/AIDS di Indonesia telah bergerak dengan laju yang sangat mengkhawatirkan. Pada tahun 1987, kasus HIV/AIDS ditemukan untuk pertama kalinya hanya di pulau Bali (Turis asing yang sedang berlibur). Sementara sekarang (2009), hampir semua provinsi di Indonesia sudah ditemukan kasus HIV/AIDS. Dengan rincian kasus-kasus HIV 16.110 kasus dan AIDS 6.554 kasus. Dan jumlah tersebut telah ada 3.362 kasus kematian. Namun angka tersebut adalah fakta yang terdata, karena jika mengulas tentang angka Penyalahgunaan Narkoba dan juga penderita HIV/AIDS, maka berlaku Ice Berg Theory (Teori Gunung Es) angka-angka yang tersaji adalah seperempatnya karena fakta lainnya yang tiga per empatnya tersembunyi (baca : belum diketahui karena data belum tentu sama dengan fakta).

Sementara itu, menrut perkiraan Badan Kesehatan Dunia (WHO), jumlah kasus HIV/AIDS di Indonesia sudah sekitar 169.000 sampai 216.000. Remaja yang masih rentan dalam pergaulan yang sangat bebas di era modern ini perlu mendapat masukan mengenai bahaya HIV/AIDS dan bagaimana cara penularannya demi terciptanya ide-ide pencegahan dan penanggulangan HIV/AIDS. Remaja menjadi rentan karena mereka merupakan sasaran empuk untuk menjadi konsumen narkotika dan industri seks ilegal saat ini. Masalah inilah merupakan faktor yang dominan yang dapat merusak perilaku sehat menjadi perilaku berisiko dalam penyebaran Infeksi Menular Seksual (IMS) dan HIV/AIDS.


Sekilas Tentang HIV/AIDS

HIV adalah virus penyebab AIDS. HIV terdapat dalam cairan tubuh seseorang seperti darah, cairan kelamin (air mani atau cairan vagina yang telah terinfeksi) dan air susu ibu yang telah terinfeksi. Sedangan AIDS adalah sindrom menurunnya kekebalan tubuh yang disebabkan oleh HIV. Orang yang mengidap AIDS amat mudah tertular oleh berbagai macam penyakit karena sistem kekebalan tubuhnya menurun drastis. HIV dapat menular ke orang lain melalui : Hubungan seksual berisiko dan penyalahgnaan Narkoba.

Mahasiswa jelas merupakan usia yang rentan terhadap penularan HIV/AIDS, mengingat di Indonesia, tingkat penyalahgunaan Narkoba cukup menkhawatirkan, yang merupakan salah satu faktor yang dominan dalam penularan HIV/AIDS. Persoalan tersebut ditambah dengan pergaulan sosial antara pria dan wanita yang bebas tanpa mengindahkan norma agama, susila dan sosial yang keadan itu ikut memperparah rentannya usia remaja terhadap penularan HIV.

Menjadi penting untuk kembali mengaktualisasikan peran Siswa dan Mahasiswa, mereka harus menjadi garda terdepan dalam memerangi Narkoba dan memutus mata rantai penyebaran HIV, dengan menambah pengetahuan tentang bahaya penyalahgunaan Narkoba dan prgaulan bebas.


Beberapa tips untuk mencegah penularan HIV/AIDS di lingkup Siswa dan Mahasiswa


  1. Hindari penyalahgunaan Narkoba, mengingat risiko yang akan ditanggung lebih berat daripada kesenangan yang diperoleh.

  2. Bila dorongan seks terlalu kuat, lakukan : STOP-LOOK-LISTEN ALL ABOUT SEX . Dengarkan kata hati yang paling dalam (Nurani) ; kembangkan pikiran positif ; objektif da optimis. Dan cobalah autobipnosis dengan relaksasi otot pikiran, konsentrasi pada nafas, buang pikiran negatif, nasihati diri sendiri, do'a-do'a atau dzikir.

  3. Bila upaya-upaya di atas juga gagal, pakailah sabun!

  4. Setelah itu, berkonsultasilah ke Poll VCT (Voluntary Consulting Test <biasanya di rumah sakit atau Puskesmas yang ditunjuk pemerintah>) yang terekat. semua Poll VCT gratis! Tidak ada pemungutan biaya.

Senin, 20 Desember 2010

Mitos-Mitos Penularan HIV/AIDS

HIV/AIDS tidak menular saat aktifitas sosial biasa. Selama tidak terjadi kontak langsung dengan darah ODHA (Orang Dengan HIV/AIDS) atau berhubungan seksual dengan ODHA, seseorang tidak akan terinveksi HIV.

HIV tidak sama seperti virus-virus lain (misalnya, virus influenza). HIV dapat menular melalui medium darah sedangkan influenza melalui udara.

Berikut ini beberapa isu yang dianggap oleh masyarakat bisa menularkan HIV namun sebenarnya tidak bisa menularkan HIV :


  1. Hidup serumah dengan ODHA.

  2. Bersenggolan dengan ODHA.

  3. Bersentuhan dengan pakaian atau barang lain yang dipakai dan/atau bekas dipakai oleh ODHA.

  4. Berjabat tangan dengan ODHA

  5. Batuk atau bersin dari ODHA.

  6. Makan dan/atau minum dengan ODHA meskipun menggunakan pealatan makan yang sama.

  7. Gigitan nyamuk atau serangga lainnya.

  8. Berenang bersama ODHA.

Minggu, 19 Desember 2010

Gejala dan Penularan HIV/AIDS

Gejala

Orang yang terinfeksi HIV biasanya tidak menunjukkan gejala apapun, oleh karena itu satu-satunya cara untuk memastikan adanya HIV/AIDS adalah melalui pemeriksaan darah di laboratorium medis.

Setelah terinfeksi HIV selama 3 bulan pertama, seseorang tidak dapat diketahui apakah dia terinfeksi atau tidak. Pemeriksaan darah di laboratorium pun akan menunjukkan hasil negatif, padahal saat itu dia sudah dapat menularkan HIV kepada orang lain. Masa 3 bulan pertama itu disebut sebagai Periode Jendela (Window Period).

Terhitung dari saat pertama kali seorang mengidap HIV, 5 sampai 15 tahun kemudian barulah orang tersebut menderita AIDS. Dan kemudian akan mati dalam waktu 2 sampai 5 tahun sesudahnya, jelasnya HIV tidak menunujukkan gejala khusus. Kadang-kadang seseorang justru sadar setelah dia menderita AIDS.


Cara Penularan

Pada prinsipnya, HIV/AIDS menular melalui perpindahan virus HIV dari darah dan/atau produk darah (cairan sperma/vagina) penderita kepada orang lain. HIV hanya dapat bertahan hidup tidak lebih dari 3 jam di luar tubuh. HIV tidak bisa berpindah melalui air ludah, keringat, air mata karena cairan-cairan tersebut tidak termasuk produk darah dan tidak cukup sebagai media penularan. Untuk jelasnya, HIV/AIDS menular melalui :


  1. Hubungan seksual, baik yang normal (penetrasi penis ke vagina) maupun abnormal (anal, oral, dan lain-lain), antara penderita HIV/AIDS dengan orang lain.

  2. Transfusi darah yang mengandung HIV, atau tranplantasi organ tubuh dari penderita HIV/AIDS.

  3. Penggunaan alat suntik dan tusuk (tindik, tato, pisau cukur, bahkan sikat gigi) yang digunakan bergantian dengan penderita HIV/AIDS.

  4. Perpindahan HIV dari penderita AIDS yang hamil kepada janin yang dikandungnya.

Terdapat sedikit perkecualian pada poin nomer empat karena terdapat contoh kasus di kota Kediri seorang wanita hamil HIV+ dan suaminya juga HIV+ tetapi bayi yang dilahirkan HIV- (HIV Negatif) yang saat ini orang tersebut menjadi aktivis BNK Kediri.

HIV dan AIDS

Apa itu HIV/AIDS? HIV adalah kependekan dari Human Immunodeficiency Virus yaitu virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh manusia. Orang yang mengidap HIV disebut HIV+ (HIV Positif). Seorang HIV+ secara fisik tampak biasa saja , tidak berbeda dengan orang lain yang normal. Setelah periode 5 sampai 10 tahun, seorang HIV+ dapat berubah menjadi penderita AIDS.

AIDS adalah akronim dari Acquired Immune Deficiency Syndrome, yaitu kumpulan gejala penyakit akibat hilang dan atau menurunnya sistem kekebalan tubuh seseorang. Penderita AIDS, pada awalnya tidak jauh berbeda dengan orang yang sehat. Namun pada seseorang pengidap HIV atau penderita AIDS, penyakit ringan pun akan berakibat penderitaan dan gejala yang lebih berat. Misalnya sakit influenza, pada orang normal akan sembuh dengan sendirinya dalam waktu kurang dari satu minggu, meski tidak diobati sama sekali asalkan cukup makan dan istirahat/tidur. Tetapi bagi pengidap HIV dan atau penderita AIDS, sakit flu ini akan menetap lama bahkan semakin parah dari waktu ke waktu. Jadi, seseorang penderita AIDS tidak akan mati oleh AIDS itu sendiri, melainkan oleh penyakit lain yang dideritanya.

Secara ringkasnya dapat dijelaskan berikut ini, HIV menyerang sistem kekebalan tubuh (sel-sel darah putih) manusia. Jika seseorang sudah terinfeksi HIV, tubuhnya akan menjadi rapuh. Kekebalan tubuhnya yang menurun tidak dapat melawan kuman-kuman penyakit dan atau virus. Jika hal ini terjadi terus-menerus, maka HIV+ tersebut tubuhnya menjadi kurus dan mengalami sakit yang tidak kunjung sembuh yang mempercepat kematiannya. Atau yang lebih menderita, seorang HIV+ terserang penyakit kronis yang mungkin bisa sembuh jika saja dia tidak terinfeksi HIV. Pada umumnya ODHA (Orang Dengan HIV dan AIDS) akan terserang penyakit komplikasi parah (TBC, kanker, diare, DBD, malaria, dan lain-lain). Dan ajal pun menjemputnya...

Rabu, 15 Desember 2010

Strategi Penanganan Narkoba

Secara prinsip penangulangan penyalahgunaan narkoba akan lebih baik dan efektif jika dilakukan sejak dini (upaya preventif) secara simultan dan holistik,yaitu sinergi peran keluarga/orang tua, masyarakat termasuk pemuda, aparat kepolisian dan individu pemakai yang bersangkutan.

Faktor-faktor penyebab merupakan demand yang mempengaruhi orang menjadi pemakai.Sementara produsen dan pengedar bertindak sebagai supply. Ini merupakan mata rantai yang harus diputus sebagai upaya penanggulangannya. Keluarga dan masyarakat mungkin lebih tepat melakukan penanganan dari aspek demandsupply. Upaya teknis yang dapat dilakukan berdasarkan aspek demand antara lain sebagai berikut:

  1. Pada Individu


    • Ciptakan hubungan akrab dalam keluarga.

    • Ciptakan kesadaran bahwa keberhasilan dan kegagalan merupakan usaha sendiri, orang lain hanya Fasilitator.

    • Libatkan secara intensip terhadap aktivitas keagamaan.


  2. Keluarga

    • Ciptakan keharmonisan dalam keluarga , hilangkan jarak antara orang tua dengan membangun suasana demokratis.

    • Ciptakan komunikasi yang produktif dan terapkan aturan yang jelas.



  3. Teman Sebaya, Sekolah, dan Lingkungan

    • Perhatikan prestasi belajar anak dan terus memberi semangat.

    • Cermati latar belakang dan prilaku teman-teman terdekat si anak.

    • Cermati jika ada perubahan kebiasaan si anak dari biasanya.

    • Lakukan pengawasan terhadap alat-alat sekolah, jikalau ada hal yang aneh.


Selasa, 14 Desember 2010

Faktor Penyebab Narkoba

  1. Faktor Lingkungan
  2. Faktor lingkungan menyangkut teman sebaya, orang tua,dan remaja (individu) itu sendiri.Pada masa remaja, teman sebaya menduduki peran utama pada kehidupan mereka, bahkan menggantikan peran keluarga/orang tua dalam sosialisasi dan aktivitas waktu luang dengan hubungan yang bervariasi dan membuat norma dan sistim nilai yang berbeda.

    Faktanya: Pada masa remaja terjadi jarak fisik dan Psikologis yang cendrung berakibat penurunan kedekatan emosi,dan kehangatan, bahkan cendrung timbul konflik remaja dengan orang tua. Konflik keluarga membuat remaja bergantung pada teman sebaya untuk dukungan emosi.


  3. Faktor Individu
  4. Selain faktor lingkungan,peran genetik juga merupakan komponen yang berpengaruh terhadap penyalahgunaan narkoba, setidaknya untuk beberapa individu. Sederhananya, orang tua pelaku penyalahgunaan narkoba cendrung menurun kepada anaknya, terlebih pada ibu yang sedang hamil.

    Contoh:

    Variabel Intra Individu : Seperti agresifitas, pemberontak, kurang percaya diri.

    Satu studi menunjukan bahwa timbul agresifitas pada anak kelas 1 SD terlibat penggunaan narkoba pada usia 10 tahu kemudian. Kecemasan dan depresi juga berpengaruh terhadap penyalahgunaan narkoba.

    Sifat mudah terpengaruh, kurangnya pemahaman terhadap agama, pencarian sensasi atau kebutuhan tinggi terhadap “excitment”.


  5. Faktor Teman Sebaya


  6. barang_bukti_narkoba


    Teman sebaya memiliki pengaruh yang paling dasyat terhadap penyalahgunaan narkoba di kalangan remaja. Meski anak dari keluarga baik-baik, nilai sekolah baik, lingkungan baik cenderung telibat narkoba jika teman-temannya menggunakan narkoba.


  7. Faktor Sekolah/Kerja dan Komunitas


    • Kegagalan Akademik

    • Komitmen rendah terhadap sekolah : datang sekolah hanya untuk ketemu teman , merokok, lalu bolos.

    • Transisi sekolah : peralihan jenjang sekolah yang berakibat penurunan prestasi memberi andil dalam penyalahgunaan narkoba.

    • Karena Komunitas : komunitas permisif terhadap hukum dan norma, kurang patuh terhadap aturan,status sosial ekonomi.


Senin, 13 Desember 2010

DAMPAK PENYALAH GUNAAN NARKOBA

Normal 0 false false false MicrosoftInternetExplorer4
Aspek Yuridis
Tindak Pidana Narkotika
Sangsi bagi pelaku penyalahgunaan narkotika sesuai UU. 22 Th 11997, diklasifikasikan sebagai berikut:
  • Sebagai pengguna dikenakan ketentuan pidana pasal 78 dengan pidana 4 tahun.
  • Sebagai pengedar dikenakan ketentuan pidana pasal 81 dengan ancaman hukuman paling lama 20 tahun/seumur hidup/mati + denda.
  • Sebagai produsen dikenakan ketentuan pidana pasal 80 dengan ancaman hukuman paling lama 20 tahun/seumur hidup/mati + denda.

Tindak Pidana Prikotropika

Sangsi bagi pelaku penyalahgunaan Prikotropika menurut UU No. 5 tahun 1997 sebagai berikut:

  • Sebagai pengguna dikenakan ketentuan pasal 59 dan 62 dengan ancaman hukuman minimal 4 tahun, maksimal 15 tahun + denda.
  • Sebagai pengedar dikenakan ketentuan pasal59 dan 60 dengan ancaman hukuman maksimal 15 tahun + denda.
  • Sebagai prodosen dikenakan ketentuan pasal 80, dengan ancaman hukuman maksimal 15 tahun + denda.
Aspek Medis

Kesehatan

Gangguan kesehatan yang bersifat kompleks diantaranya : merusak organ tubuh seperti jantung, ginjal, susunan saraf pusat, paru-paru dll, bahkan sampai pada kematian.
Mental

Merubah sikap dan prilaku secara drastic, karena gangguan persepsi daya piker, kreasi dan emosi sehingga perilaku menjadi menyimpang dan tidak mampu hidup secara wajar.


Aspek Sosial
Terhadap Pribadi

  • Merubah keperibadian secara drastic, pemurung, pemarah dan tidak takut dengan siapapun.
  • Timbul sikap masa bodoh,lupa sekolah ,rumah,tempat tidur.
  • Semangat belajar/bekerja turun bahkan dapat seperti orang gila.
  • Tidak ragu melakukan sex bebas karena lupa dengan norma-norma.
  • Tidak segan-segan menyiksa diri untuk menghilangkan rasa nyeri atau menghilangkan sifat ketergantungan obat bius.
  • Menjadi pemalas.

Tehadap Keluarga

  • Tak segan mencuri uang/ menjual barang di rumah untuk beli narkoba.
  • Tidak menghargai barang milik di rumah, seperti memakai kendaraan sembrono hingga rusak bahkan hancur sama sekali.
  • Mengecewakan harapan keluarga, keluarga merasa malu di masyarakat.

Terhadap Kehidupan Sosial

  • Berbuat tidak senonoh (jahil/tidak sopan) terhadap orang lain.
  • Tak segan mengambil milik tetangga untuk tujuan yang sama.
  • Mengganggu ketertiban umum,seperti mengganggu lalu lintas.
  • Menimbulkan bahaya bagi ketentraman dan keselamatan umum misalnya tidak menyesal bila melakukan kesalahan.